Kelebihan dan Kekurangan Panel Surya

Daftar Isi

Ada yang bilang pasang panel surya itu “investasi yang bagus” tapi ada juga yang bilang “hanya buang uang”. Jadi mana yang benar? 

Simak kelebihan dan kekurangan berikut ini agar Anda dapat menentukan sendiri apakah panel surya merupakan pilihan yang tepat atau tidak.

Daftar Isi
Kelebihan-Kekurangan-Panel-Surya

Kelebihan

Ramah Lingkungan

Listrik yang kita gunakan selama ini berasal dari energi fosil (seperti batubara) yang membutuhkan jutaan tahun untuk terbentuk. Pembakaran baturabara ini menghasilkan polusi CO2 dalam jumlah banyak, yang tidak ramah lingkungan.

Beda halnya jika Anda menggunakan panel surya, panel surya menyerap sinar matahari dan mengubahnya menjadi listrik tanpa menghasilkan polusi. 

Mengurangi tagihan PLN

Biaya instalasi atau pemasangan awal panel surya memang terasa mahal, bisa puluhan juta. Namun uang ini hanya keluar sekali. Saat panel surya sudah terpasang, sebagian kebutuhan listrik akan disuplai oleh panel sehingga pemakaian listrik dari PLN akan berkurang. Tidak heran jika tagihan listrik jadi lebih murah. 

Rata-rata pengguna panel surya menuturkan bahwa tagihan listrik bulanan mereka turun sekitar 25-35%. 

Apa bisa (hampir) tidak perlu bayar listrik lagi? Bisa saja. Syaratnya: Pasang panel surya dengan sistem hybrid dan pastikan Anda memasang panel surya dgn daya yang dapat memenuhi kebutuhan listrik Anda siang dan malam. 

Bisa “jual: listrik ke PLN

Keunggulan ini berlaku bagi yang menerapkan sistem on-grid atau hybrid dan menggunakan Exim meter. Jika daya yang dihasilkan dari sistem panel surya di rumah atau kantor kita lebih besar dibandingkan dengan daya yang kita gunakan, kelebihan daya yang dihasilkan bisa ‘ditabung’ di jaringan PLN. 

Tabungan ini dapat mengurangi tagihan listrik bulan kedepannya.

Biaya perawatan murah

Satu kali instalasi panel surya dapat digunakan antara 20-25 tahun. Sepanjang pemakaian ini, hanya perlu 1x mengganti kontroler setelah digunakan selama 10 tahun.

Biaya lainnya, bisa dibilang hampir gratis. Untuk panelnya sendiri, yang penting dibersihkan dari debu (menggunakan air & sabun) supaya sinar matahari dapat diterima dengan baik.

Untuk yang menggunakan sistem off-grid atau hybrid (gabungan on-grid dan off-grid), baterai lead acid atau aki, baterai diganti setiap 3-5 tahun (asal digunakan secara tepat). Jika menggunakan baterai lithium, bisa bertahan 10 tahun.

Garansi 25 tahun

Terkait dengan keunggulan sebelumnya, panel surya rata-rata memiliki masa garansi yang sangat panjang, yaitu 25 tahun.

Jangan mau pakai panel surya yang garansinya cuma 5 atau 10 tahun karena ini merupakan investasi jangka panjang.

Tidak ada polusi suara

Ketika mati lampu dan menggunakan genset, selain ada polusi asap dari bahan bakar, kita juga mendapat ‘bonus’ polusi suara yang cukup kencang.

Biasanya, hal ini bisa ditolerir – yang penting nggak mati lampu. Untuk tenaga listrik panel surya, tidak ada suara yang ditimbulkan sama sekali. Mirip dengan menggunakan listrik dari PLN.

Kekurangan

Biaya awal mahal

Meski dalam pemakaian sehari-hari, kita dapat menghemat tagihan listrik, di awal kita perlu menyiapkan dana yang cukup besar. Untuk pasang panel surya, sistem on grid, daya 1kwp, biayanya Rp 25 juta Rupiah.

Penggunaan baterai yang tricky

Penerapan panel surya untuk komersial dan industri, seperti rumah sakit, pabrik, mall, mengharuskan adanya cadangan baterai.

Sehingga, ketika mati lampu dari PLN, jaringan listrik internal tetap bisa menyala dengan menggunakan baterai (sistem hybrid). 

Di sistem hybrid ini, perlu menyiapkan biaya ekstra untuk pembeliaan baterai.

Dan, baterai ini perlu diganti lebih cepat, baterai aki sekitar 3-5 tahun penggunaan, sementara baterai litium setelah 10 tahun.

Ruang instalasi terbatas

Jika dana bukan masalah, tantangan berikutnya adalah area atap untuk instalasi panel surya. Area atap harus terpapar sinar matahari langsung.

Memasang panel surya untuk bangunan baru sedikit lebih mudah karena atap dapat didesain untuk menampung modal panel sesuai dengan kebutuhan. Termasuk juga, dengan kekuatan atap untuk menampung rangka dan panel.

Bagi yang berencana membangun rumah dalam beberapa tahun mendatang, ada kemungkinan sudah bisa mengimplementasikan sistem roof surya (genteng yang dilengkapi dengan panel surya). Jadi tidak perlu pasang genteng terus ditaruh panel surya di atasnya.

Sementara itu, untuk bangunan yang sudah jadi, ruang instalasi harus dapat mengoptimalkan area atap yang tersedia. Dengan catatan, area atap yang memperoleh sinar matahari langsung. 

Untuk tempat tinggal 1 lantai, penerapan panel surya juga ‘menantang’ karena harus tidak tertutup bayangan pohon. 

Tergantung cuaca 

Sesuai dengan namanya, energi listrik diproduksi dengan menyerap cahaya matahari.

Ketika mendung, di mana sinar matahari terhalang oleh gumpalan awan, cahaya yang diterima oleh panel surya tidak optimal. Hal ini tentunya berpengaruh pada pasokan daya listrik yang dihasilkan.

Di malam hari tidak ada energi listrik yang dihasilkan karena tidak ada cahaya matahari yang diterima oleh surya panel. Pengguna dapat mengandalkan cadangan baterai (sistem off-grid dan hybrid) atau daya dari PLN (sistem on-grid).

All rights reserved. AturRumah © 2021