Panel surya atau Solar Panel perangkat elektronik yang terbuat dari silikon (bersifat semi konduktor) yang dapat mengubah sinar matahari menjadi listrik.
Dengan panel surya, Anda bisa menghasilkan listrik untuk kebutuhan sehari-hari.
Karena biayanya semakin terjangkau, tidak heran semakin banyak orang yang beralih menggunakan panel surya.
Tertarik untuk memasang panel surya? Pelajari dulu hal-hal berikut:
Singkatnya, sinar matahari diserap panel surya akan menggerakkan elektron yang ada di dalam modul surya sehingga menghasilkan energi listrik.
Energi listrik yang dihasilkan ini masih berupa arus searah (DC) dan belum bisa digunakan untuk menghidupkan alat-alat elektronik di rumah.
Agar dapat digunakan, arus listrik DC akan dikirim ke inverter untuk diubah menjadi arus bolak-balik (AC).
Untuk detailnya, baca di cara kerja panel surya dan ilustrasinya.
Panel surya dibagi menjadi 2 tipe berdasarkan jenis silikon atau kristal yang digunakan.
Pertama, monocrystalline yang menggunakan kristal tunggal yang memiliki efisiensi lebih tinggi. Monocrystalline ini merupakan panel surya yang pertama kali digunakan.
Kedua, polycrystalline yang menggabungkan potongan-potongan kristal menjadi 1 kristal tunggal. Proses pembuatan panel surya polycrystalline ini menyisakan lebih sedikit limbah dibanding monocrystalline.
Perbedaan efisiensinya hanya sekitar +- 1-2% dengan harga jual yang lebih terjangkau. Tidak heran, saat ini panel surya polycrystalline mendominasi lebih dari 50% aplikasi panel surya di dunia.
Untuk informasi lebih lengkap, baca: Tipe Panel Surya: Mono vs Poly, Mana yang Terbaik?
Selain dibedakan berdasarkan komponen di dalamnya, panel surya dibedakan juga berdasarkan sistem konektivitasnya dengan jaringan listrik yang ada – jika di Indonesia = PLN.
On Grid: panel surya jenis ini terhubung dengan jalur listrik PLN. Daya yang dipasang tidak boleh melebihi kapasitas daya yang didaftarkan ke PLN.
Kekurangan produksi listrik dari panel surya akan diambil dari jaringan PLN.
Begitu juga sebaliknya, jika produksi listrik lebih, kita bisa ‘menabung’ listrik dengan memasang meteran Exim terlebih dahulu.
Ketika mati listrik di jaringan PLN, jaringan listrik di rumah akan mati meskipun energi matahari diterima dalam jumlah cukup.
Off grid: panel surya jenis ini tidak terhubung dengan jaringan listrik apa pun. Umumnya dibangun di area pedalaman yang tidak dialiri listrik.
Energi listrik yang dihasilkan akan disimpan di baterai sebelum dapat digunakan.
Hybrid: panel surya jenis ini mengkombinasikan on-grid dan off-grid. Keunggulannya, ketika mati lampu dari PLN, rumah Anda tetap akan menyala karena ada suplai listrik dari baterai.
Kelemahannya, pengguna perlu membayar ekstra untuk biaya baterai.
Silakan baca: 3 sistem jaringan Panel Surya beserta kelebihan n kekurangannya
Biaya panel surya tergantung beberapa faktor yang telah disebutkan: tipe panel, sistem jaringan, dan tentunya komponen yang digunakan.
Berikut perkiraan biaya panel di 2021:
Sistem On Grid
1 kwp = Rp 25,000,000
2,2 kwp = Rp 49,500,000
Sistem Off Grid
1 kwp = Rp 35,000,000
2,2 kwp = Rp 71,500,000
Sistem Hybrid
1 kwp = Rp 35,500,000
2,2 kwp = Rp 72,000,000
Untuk detailnya baca biaya pemasangan panel surya di 2021
Panel surya banyak digunakan dalam berbagai bidang:
Pertama, sebagai sumber energi untuk rumah, kantor, atau bahkan gedung. Untuk detailnya bisa baca di: bisa dibaca di: Beda Panel Surya untuk Rumah, Kantor, dan Gedung
Bahkan panel surya dapat dirangkai menjadi power plant atau pembangkit listrik yang dapat menyuplai listrik untuk masyarakat luas.
Tempat terbaik untuk membuat power plant tenaga surya (PLTS) adalah di daerah yang matahari bersinar sepanjang tahun, ada area kosong terbentang luas, dan tidak ada pohon yang bisa menutupi panel dari sinar matahari.
Di Indonesia sendiri ada beberapa PLTS, yang terbesar namanya PLTS Likupang yang ada di Desa Wineru, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara dengan kapasitas 15 MW.
Kedua, panel surya bisa juga diimplementasikan sebagai sumber energi pada peralatan sederhana, misal lampu tenaga surya.
Contoh berikutnya adalah penggunaan tas punggung atau backpack yang dilengkapi panel surya.
Arus listrik yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengisi ulang daya telepon genggam. Implementasi ini cocok bagi pecinta kegiatan outdoor, seperti naik gunung.
Contoh detailnya bisa dilihat di panel surya portable.
Setelah mengetahui tipe, jenis, dan implementasinya, berikutnya kita akan bahas secara singkat kelebihan dan kekurangan aplikasi panel surya, khususnya untuk kebutuhan rumah tangga.
Keunggulan panel surya
Kekurangan panel surya
Silakan baca Kelebihan dan Kekurangan Panel Surya untuk penjelasan lebih lengkap.
Meskipun biaya instalasi di awal tinggi, panel surya menawarkan beberapa keuntungan, termasuk kesempatan kita untuk berkontribusi terhadap kelestarian alam untuk anak cucu di masa depan.
Selain itu, rata-rata pemilik panel surya akan break even point (BEP) di tahun ke 10.
Selengkapnya bisa baca di Pasang Panel Surya, Bisa balik modal?
Share ke Media Sosial:
Artikel Lainnya: