1 kwp itu BUKAN berarti bisa hasilin 1 kwh tiap jam. Output riil panel tergantung beberapa faktor dan durasi “equivalent sun hour”.
Ada 3 faktor yang perlu mempengaruhi produksi daya nyata
Radiasi
Kondisi ideal, radiasi harus 1000 Watt/m2.
Kondisi riil, radiasi sekitar 800 Watt/m2
Semakin rendah radiasi, semakin rendah daya yang dihasilkan.
Suhu sinar matahari
Kondisi suhu ideal = 25°C
Semakin panas (suhu semakin tinggi), maka voltase semakin turun.
Karena daya listrik merupakan hasil kali voltase dan arus, makan daya yang dihasilkan semakin kecil.
Spektrum AM 1,5
Faktor kecepatan angin juga berpengaruh dalam produksi listrik.
Dalam implementasinya, kondisi ideal hampir tidak mungkin terjadi. Karena adanya 3 faktor di atas, output riil yang dihasilkan rata-rata hanya 70-80% dari kapasitas. Maka, panel surya 1 kwp, dapat menghasilkan daya listrik sebesar:
1 kwp x 80 % = 800 watt hour
= 0,8 kWh
Selain output riil, jumlah daya yang dihasilkan per hari bergantung pada equivalent sun hour.
Berdasarkan data fotovoltaik dari World Bank, di Indonesia rata-rata panel surya mendapat 3-5 jam sinar matahari setiap hari, tergantung dari lokasi.
Daerah dengan warna merah memperoleh jam matahari yang lebih panjang. Wilayah ini mencakup sebagian besar pulau Jawa, pulau-pulau di NTB dan NTT, dan juga Sulawesi.
Equivalent sun hour juga bergantung pada cuaca harian. Ketika mendung, berawan, dan hujan, durasi sinar matahari menjadi lebih singkat sehingga daya listrik harian yang dihasilkan lebih sedikit.
Dengan asumsi equivalent sun hour 4 jam per hari, maka produksi nyata panel surya 1 kwp:
Daya listrik yang dihasilkan per jam = 0,8 kWh
ESH = 4 jam
Daya listrik = 0,8 kWh x 4 = 3,2 kWh per hari
Daya listrik per bulan = 3,2 kWh x 30 = 96 kWh per bulan
Perlu diingat, produksi listrik panel surya sangat bergantung pada sinar matahari. Jadi, pada musim hujan, ketika cuaca berawan atau mendung, apalagi hujan, tentunya produksi listrik akan turun secara signifikan.
Jika pada musim kemarau, equivalent sun hour bisa mencapai sekitar 5 jam, maka pada musim hujan, ESH mungkin hanya sekitar 3 jam per harinya.
Penurunan produksi listrik tentunya mempengaruhi tagihan listrik konvensional. Karena daya yang dihasilkan lebih sedikit, tagihan listrik di musim hujan umumnya lebih tinggi dibandingkan tagihan di musim kemarau.
Jika sudah memasang panel surya, pastikan Anda memonitor daya listrik yang dihasilkan, baik secara harian maupun bulanan. Penyedia jasa instalasi biayanya akan memberikan panduan cara mengakses software yang digunakan.
Melanjutkan ilustrasi di atas (panel surya 1000 WP), maka:
Jika produksi panel surya Anda hanya sekitar 50% dari rata-rata tsb (khususnya pada musim kemarau), ada beberapa faktor yang perlu dicek:
Umumnya 4 faktor di atas menyebabkan panel surya tidak dapat berproduksi secara maksimal. Khusus untuk point terakhir, arah panel surya perlu disimulasikan sebelum instalasi.
All rights reserved. AturRumah © 2021