Menu
Net Metering - Pengertian & Contohnya
Daftar Isi
Net metering, apa lagi sih ini? Kok banyak banget istilah yang ada di seputar dunia panel surya 😛
Tenang, kita sudah sering bahas kok. Net metering adalah istilah keren dari sistem layanan pencatatan ‘ekspor’ dan ‘impor’ daya listrik yang biasanya dilakukan oleh exim meter / kwh exim.
Kita udah bahas tentang hal ini di artikel sebelumnya seperti: Jual Listrik ke PLN dan Mengapa Harus Minta Ijin PLN Saat Pasang Panel Surya.
Daftar Isi
Tujuan
Net metering bertujuan memberi kesempatan bagi masyarakat dan perusahaan yang menggunakan panel surya untuk dapat memanfaatkan listrik yang dihasilkan secara maksimal, khususnya ketika tidak digunakan.
Kelebihan produksi listrik di siang hari dapat diekspor dan dicatat sebagai tabungan listrik kita.
Pemerintah Indonesia berharap agar perlahan, semakin banyak rakyat Indonesia yang menggunakan listrik dengan enegeri terbarukan supaya penggunaan batubara dan polusi udara bisa berkurang.
Bahkan pada 2025, pemerintah secara bertahap akan menutup PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) yang bahan bakar utamanya adalah batubara dan digantikan dengan pembangkit listrik tenaga lainnya yang menggunakan sumber terbarukan.
Perhitungan Tagihan
Dengan adanya tabungan listrik di PLN, perhitungan tagihan listrik Anda akan sedikit berbeda dengan pelanggan lainnya.
Ini contoh sederhana perhitungan tagihan Anda nantinya:
Tagihan listrik = (Daya listrik yang dipakai – Daya listrik yang diekspor) * Tarif per kWh
Contoh:
Daya listrik yang digunakan = 1.000 kWh
Daya listrik yang diekspor = 120 kWh
Tarif per kWh = Rp 1.440,-
Tagihan listrik = (1000 – 120) * Rp 1.440 = Rp 1.267.200
Catatan:
- Daya listrik yang diekspor berasal dari listrik panel surya yang tidak digunakan yang dikirim ke jalur PLN
- Jika ekspor listrik lebih besar dibandingkan pemakaian, kelebihannya akan diikutkan dalam perhitungan tagihan bulan berikutnya.
- Pada sistem net metering, kelebihan ekspor listrik tidak dapat diuangkan
All rights reserved. AturRumah © 2021