Panel Monocrystalline mahal tapi efisien, Polycrystalline murah tapi kurang efisien, so pilih yang mana?
Agar Anda bisa memilih dengan lebih bijak, berikut perbandingan kedua tipe panel ini:
Monocrystalline menggunakan kristal tunggal sehingga dapat menampung lebih banyak aliran listrik pada panel surya. Monocrystalline ini merupakan tipe yang ‘tertua’ dan paling awal digunakan.
Tipe berikutnya adalah polycrystalline di mana tipe ini merupakan tipe yang paling banyak digunakan saat ini.
Berbeda dengan monocrystalline, polycrystalline menyatukan pecahan-pecahan kristal sehingga menghasilkan limbah yang lebih sedikit dalam proses pembuatannya. Penggabungan ini bisa menghasilkan hingga 99.9999% kristal murni.
Sekarang, mari kita bahas perbedaan kedua tipe ini.
Monocrystalline yang terbuat dari kristal tunggal memiliki kualitas silikon yang lebih baik, sehingga tingkat efisiensi yang dihasilkan lebih tinggi dibanding polycrystalline, sbb:
Monocrystalline: +- 19-20%
Polycrystalline: +- 16-17%
Karena efektivitasnya lebih tinggi, untuk sama-sama menghasilkan daya 100 watt, luas permukaan yang dibutuhkan panel surya monocrystalline lebih kecil dibandingkan panel surya polycrystalline.
Perlu diingat, tingkat efisiensi ini akan turun sekitar 0,5% per tahun. Jika membeli panel surya 100 WP, tipe apa pun, baik mono maupun poly, dalam kondisi ideal yang mampu menghasilkan maksimal 100 watt hanya akan terjadi pada tahun pertama.
Setelah pemakaian 25 tahun, secara total efisiensi turun sekitar 12,5%, sehingga hanya bisa menghasilkan daya maksimal 87,5 watt.
Cara termudah untuk membedakan panel surya adalah melihat warna. Perbedaan ini sangat jelas dan kasat mata, khususnya untuk orang awam.
Monocrystalline: umumnya berwarna seragam, agak gelap atau hitam.
Polycrystalline: umumnya memiliki variasi warna, dan perpaduan dari berbagai warna biru. Variasi warna tercipta karena penggunaan potongan-potongan kristal tadi.
Karena material silikon yang digunakan dan tingkat efisiensi yang lebih baik, harga panel surya mono hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan poly. Berikut contohnya:
Panel Merk Kenika, 100 WP
Panel Merk Shinyoku, 100 WP
Note: kisaran harga di atas diupdate di 2021.
Panel surya jenis mono dan poly tahan terhadap berbagai jenis cuaca, termasuk terhadap salju.
Panel surya dengan kualitas baik umumnya dapat digunakan selama minimal 25 tahun. Sebagian besar merk panel surya yang ada pun memberikan garansi selama 25 tahun.
Selain dibagi menjadi mono dan poly, ada juga tipe panel surya: thin atau flexible panel. Sesuai dengan namanya, panel surya ini lebih tipis dibandingkan panel surya mono & poly.
Kelebihan utama dari panel ini adalah lebih ringan dan lebih tipis – sesuai dengan namanya. Ketebalan thin panel ini sekitar 2 cm.
Thin panel ini tidak dilindungi dengan tempered glass di bagian tepi seperti pendahulunya. Selain itu, daya tahan pemakaian jauh lebih singkat, hanya sekitar 10 tahun dan efisiensinya rendah, hanya sekitar 12-13%.
Dari segi harga, panel flexible ini lebih mahal sekitar 30% dibandingkan tipe Mono dan Poly.
Thin panel ini lebih banyak digunakan untuk kebutuhan outdoor seperti camping atau tracking.
Kesimpulannya baik tipe Monocrystalline, Polycrystalline, atau bahkan flexible panel memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun secara garis besar panel surya Monocrystalline sedikit lebih unggul ketimbang tipe lainnya.
Share ke Media Sosial:
Artikel Lainnya:
All rights reserved. AturRumah © 2021