Topik seputar waktu “balik modal / Break Even Point / BEP” penggunaan panel surya ini memang menarik.
Keingintahuan soal balik waktu BEP ini wajar karena biaya pemasangan di awal yang relatif besar. Jangan sampai alih-alih untung kita malah rugi (secara nominal).
Banyak sumber dari channel youtuber luar menyebutkan jika memasang panel surya akan balik modal di tahun ke-6 atau ke-7. Lalu setelah itu, kita bisa menikmati listrik gratis.
Ternyata hal ini jauh berbeda dengan di Indonesia!
Kami sendiri telah membahas sekilas tentang hal ini di artikel: Pasang Panel Surya Bisa “Balik Modal”?
Namun di artikel tersebut kami baru menggunakan perhitungan dengan sistem jaringan on grid saja.
Agar Anda bisa punya gambaran lebih lengkap, mari simak kalkulasi kapan balik modal untuk 3 jenis panel surya: on-grid, off-grid, dan hybrid.
Agar mempermudah, kita akan ambil contoh pemasangan panel daya 1 KWP.
Di artikel biaya pemasangan panel surya di 2021, kita tahu bahwa modal yang dikeluarkan untuk 1 kwp dengan sistem:
Dan dari artikel Pasang Panel Surya Bisa “Balik Modal”?, kita tahu bahwa dalam 1 tahun, panel 1 kwp bisa menghemat pengeluaran sekitar Rp 2,080,368
Jadi untuk sistem on grid, waktu yang dibutuhkan untuk balik modal adalah
Rp 25,000,000 : Rp 2,080,368 = 12 tahun
Jadi untuk sistem off grid, waktu yang dibutuhkan untuk balik modal adalah
Rp 35,000,000 : Rp 2,080,368 = 16,8 tahun
Jadi untuk sistem on grid, waktu yang dibutuhkan untuk balik modal adalah
Rp 35,500,000 : Rp 2,080,368 = 17 tahun
Jadi dapat disimpulkan bahwa mau pasang panel surya dengan sistem jaringan apapun, Anda tetap bisa balik modal. Perbedaannya ada pada berapa lama waktu yang dibutuhkan.
Sistem on grid balik modal paling cepat, 12 tahun, dan yang terlama adalah sistem hybrid, 17 tahun.
Share ke Media Sosial:
Artikel Lainnya:
All rights reserved. AturRumah © 2021